Sudah menjadi pemahaman umum bahwa sebelum membeli sesuatu, pengguna Internet akan mencari informasi terlebih dulu di Internet via search engine seperti Google dan Yahoo!. Kira-kira 85 persen pengguna Internet di Indonesia melakukan aktivitas “googling” sebelum membeli barang di dunia nyata. Di luar negeri, angkanya sekitar 90 persen. Nah, yang menjadi pertanyaan kini adalah: apa yang mendorong mereka mencari informasi di jagad maya?
Tidak usah kaget: Mereka mencari informasi online setelah dipicu oleh iklan tradisional. Itulah hasil analisa BIG Research’s Simultaneous Media Survey (SIMM 9) yang diselenggarakan olkeh the Retail Advertising and Marketing Association (RAMA) beberapa waktu lalu.
Konsumen mengaku bahwa mereka search ke Internet gara-gara:
1. Melihat iklan di majalah (47,2 persen)
2. Melihat iklan di koran (42,3 persen)
3. Nonton iklan di teve (42,8 persen)
4. Membaca artikel (43,7 persen)
Melihat analisa di atas, bisa disimpulkan bahwa, strategi iklan online harus terintegrasi dengan iklan offline. Bagi para pebisnis online, saran saya: Search Engine Marketing harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Namun pada saat yang sama, jangan lupakan strategi iklan tradisional. Bagi pebisnis tradisional, saran saya sebaliknya: meski Anda mengeluarkan budget untuk iklan tradisional, jangan sampai lupa menjalankan strategi Search Engine Marketing sehingga ketika konsumen mencari informasi produk Anda di Internet, mereka mendapatkan dengan mudah, sehingga mempercepat keputusan mereka membeli produk.